Hai lama tak jumpa, manis. Apa kabar? Semoga baik-baik saja. Aku? Cukup baik, ya setidaknya aku sekarang belajar lebih banyak bersyukur. Bukan, bukan tentang kehilangan atau memiliki hanya saja tentang hidup ini. Bukankah Tuhan sudah terlalu baik sampai detik ini aku masih bisa menyapa kamu lewat tulisan-tulisanku? Baca saja setiap sapaanku ke kamu atau ceritaku ini nanti. Syukur kamu balas, tentu aku akan bahagia.
Sekarang sudah hampir jam 9 malam di Kota Jogja. Aku menulis ini di sebuah tempat yang punya banyak kenangan antara aku dan kamu dulu. Aku tidak sedang jatuh cinta pun rindu siapa-siapa. Aku hanya menempati kamar ini karena memang sudah jadi kamarku sendiri saat aku pulang ke rumah. Suasananya masih sama, sepi tanpa kamu. Lebih bersih dan rapi. Seandainya dulu seperti ini, ah tidak aku tidak sedang membayangkan kamu di sini. Sudah cukup. Meskipun itu terlihat sebagai sebuah kemunafikan.
Aku sambil mendengarkan musik. Kebetulan lagu Rossa, Aku Bukan Untukmu, yang sedang main. Kok bisa cocok gini sih? Sial. Aku jadi benar-benar teringat masa lalu. Sekarang ganti lagu Acha, Sampai Menutup Mata. Kenapa lagunya sedih-sedih? Iya aku memang suka lagu seperti ini, apalagi dengan instrumen piano. Aku suka. Aku ingin bisa bermain piano, seperti Taylor Swift. Salah satu penyanyi idola kita kan?! Nanti aku akan beli piano. Tunggu ya. Sekarang aku mau seperti dulu, menulis lagi tentang kamu dan semesta ini. Baca saja, bilang kalau suka.
Comments
Post a Comment